 |
| Pembukaan seleksi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Duta Pancasila Tahun 2025 di Pendopo Bupati Sintang. (Foto:ist) |
Dalam sambutannya, Bupati Sintang menekankan pentingnya integritas tim seleksi. Ia mengingatkan agar proses seleksi dilakukan secara objektif, tanpa intervensi.
"Tim seleksi jangan menjadi pendosa. Yang layak lolos harus diloloskan, yang tidak layak jangan dipaksakan. Kejujuran adalah warisan penting yang kita tanamkan kepada anak-anak kita," tegasnya.
Kepada para peserta, Bupati menyampaikan apresiasi dan motivasi. Ia menekankan bahwa tidak semua akan terpilih, namun proses ini adalah bagian dari pembelajaran dan pembentukan karakter.
"Yang belum lolos, jangan kecewa. Kalian tetap luar biasa. Datang dari desa pun bukan halangan. Kalian punya semangat dan daya juang yang tak kalah dengan anak-anak dari kota," ujarnya.
Bupati juga menyambut baik antusiasme pelajar dalam mengikuti seleksi ini. Menurutnya, meskipun hanya sebagian kecil yang terpilih untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat), nilai-nilai Paskibraka tetap dapat dibina di lingkungan sekolah.
"Disiplin, mandiri, tanggung jawab, nasionalisme, kebersamaan, kepemimpinan, dan religius harus menjadi karakter dasar anggota Paskibraka. Mereka bukan hanya dilatih baris-berbaris, tapi juga dibekali wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila," jelasnya.
Paskibraka, lanjutnya, memegang peran penting dalam upacara pengibaran bendera, baik pada peringatan kemerdekaan, kegiatan resmi di sekolah dan pemerintah, maupun acara seremonial lainnya.
"Peran ini sekaligus memperkuat rasa nasionalisme, persatuan, dan sikap bela negara di kalangan generasi muda," pungkas Bupati Sintang. (*)
