![]() |
Bappeda Sintang rapat pembahasan proyeksi pendapatan dan belanja daerah dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. (Foto:ist) |
Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda Sintang, Kurniawan, yang didampingi oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Eman Kurniawan. Turut hadir perwakilan dari 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sintang.
Dalam arahannya, Kurniawan menjelaskan bahwa saat ini penyusunan Raperda RPJMD 2025–2029 sudah memasuki tahap penyempurnaan dan sedang direviu oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Ia menyebutkan bahwa PAD Sintang tahun 2024 tercatat sebesar Rp174 miliar, dengan proyeksi meningkat menjadi Rp207 miliar pada tahun 2026, dan Rp223 miliar pada tahun 2030.
“Setiap tahun PAD harus meningkat. Karena itu, kita perlu menyepakati target PAD yang akan dimuat dalam Raperda dan nantinya dibahas bersama DPRD Kabupaten Sintang,” ujar Kurniawan.
Ia juga menekankan pentingnya penetapan target yang objektif, transparan, akuntabel, serta berbasis data, namun tetap dilandasi optimisme dalam pencapaian. Ia meminta seluruh OPD penghasil PAD untuk menginput usulan pendapatannya paling lambat 25 April 2025.
Sebagai penutup, Kurniawan menyampaikan analogi untuk menggambarkan kontribusi OPD dalam meningkatkan PAD. “Pak Bupati Sintang punya 43 anak, yaitu 43 OPD. Dari jumlah itu, hanya 13 anak yang membantu mencarikan uang untuk keluarga. Maka dari itu, kami berharap 13 OPD ini bisa lebih semangat dan inovatif dalam menggali potensi pendapatan daerah,” katanya.