Sintang, Senentang.id — Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sintang, Edy Harmaeni melakukan launching Intervensi Serentak
Pencegahan Stunting se-Kabupaten Sintang, di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten
Sintang. Kamis (30/5/2024).Dinas Kesehatan, launching Intervensi Serentak
Pencegahan Stunting se-Kabupaten Sintang, di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten
Sintang. Kamis (30/5/2024). Foto:ist
Edy Harmaeni menyampaikan, kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di Kabupaten Sintang akan diisi dengan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, bayi di bawah lima tahun (Balita) dan calon pengantin (Catin) secara berkelanjutan yang akan dilaksanakan pada bulan Juni Tahun 2024.
“Pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi ini akan dilakukan oleh tenaga teknis kesehatan dan kader terlatih yang ada di desa,” ujarnya
Tujuan pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting yaitu mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memuliki masalah gizi serta meningkatkan cakupan kunjungan sasaran ke Posyandu.
Kegiatan tersebut lanjut dia, juga dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan 10 Pasti Intervensi Serentak pencegahan stunting yaitu dengan memastikan pendataan seluruh calon pengantin atau catin, ibu hamil, dan balita yang ada di wilayah kerjanya sebagai sasaran. Memastikan seluruh calon pengantin mendapatkan pendampingan serta memastikan kehadiran ibu hamil dan balita datang ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
“Edy Harmaeni mengatakan, pihaknya juga ingin memastikan ketersediaan alat antropometri terstandar di seluruh Posyandu. Memastikan seluruh kader Posyandu memiliki keterampilan dalam pengukuran Antropometri terstandar serta mampu memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan balita. Memastikan pengukuran menggunakan alat antropometri terstandar. Memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi. Memastikan seluruh ibu hamil dan balita diberikan edukasi di Posyandu. Memastikan pencatatan hasil penimbangan, pengukuran dan intervensi ke dalam sistem informasi e-PPGBM di hari yang sama dan memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak dan rujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan.
“Kita akan bekerja menyeluruh, mulai dari perencanaan sampai aksinya. Kita akan kumpulkan data saat melakukan kegiatan serentak ini. Saya minta seluruh petugas kesehatan untuk menginput hasilnya ke e-puskesmas. Ada beberapa puskesmas yang belum ada jaringan internetnya seperti Senaning, Kemangai, Lebang, Jelimpau dan Jasa,” kata Edy Harmaeni.
“Penurunan stunting ini kita memang harus kolaborasi dengan banyak pihak. Hasil pengukuran serentak ini juga akan kami sampaikan ke Dinas KBP3A dan Dinas PMPD untuk kemudian diambil kebijakan khusus di lapangan,” pungkasnya. (rls)