Sintang, Kalbar (Senentang.id) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang agaknya semakin intensif meelakukan penyekatan terhadap aktivitas masyarakat yang hendak masuk ke Sintang.
Pasalnya, Sabtu (24/4/2021) dini hari, Satgas melakukan razia di Terminal Sungai Ukoi, Jalan Sintang-Pontianak. Menyasar bis dan taksi yang masuk ke Sintang.
Adapun petugas yang tergabung dalam giat razia tersebut, yakni tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Sintang, serta TNI-Polri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh mengatakan, target razia ini adalah bis dan taksi yang berangkat dari luar daerah, seperti Pontianak dan Singkawang yang melintas menuju ke Sintang.
Hasil razia pada Sabtu (24/4/2021) dini hari itu
menjaring 119 penumpang bis dan dilakukan tes usap antigen.
“Di situ ketemunya 3 orang yang swab antigennya reaktif,” ucapnya.
Ketiga orang itu langsung dibawa ke pusat isolasi. Dari ketiga penumpang bis yang reaktif itu, 2 di antaranya pelajar dan 1 orang dewasa. Dua penumpang yang reaktif dibawa ke Ruang Isolasi Mandiri (RIM) yang ada di Diklat BKPSDM dan 1 lainnya dibawa ke Rumah Susun RSUD Ade M Djoen Sintang.
Sinto mengatakan, rencananya Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang akan membuat posko pemantauan dan pemeriksaan bis dan taksi dari luar daerah yang melintas masuk ke wilayah Kabupaten Sintang. Namun Sinto tidak merinci dimana lokasi posko itu akan didirikan.
“Ini lagi pembahasan untuk dibuatkan posko. Masih dalam pembahasan,” imbuhnya.
Kendati demikian, Sinto memastikan bahwa razia mengetatkan bis dan taksi yang masuk ke Sintang. Hal ini dilakukan guna meminimalisir potensi penularan Covid-19 yang berasal dari pelaku perjalanan dari luar daerah.
Terkait dengan aturan penumpang bis dan taksi yang harus membawa surat keterangan hasil pemeriksaan antigen negatif, Sinto pun mengungkapkan dilemanya.
Sinto menilai harga untuk melakukan tes antigen mandiri yang cukup mahal dan memberatkan masyarakat. “Kita tahu swab antigen mandiri itukan mahal, 200 lebih. Kalau ditambah dengan ongkos bis mau 500-an, kan gitu,” ujarnya.
Ia pun tetap menghimbau masyarakat yang masuk ke Sintang untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Yang datang ke Sintang itu tolonglah tetap mematuhi protokol kesehatan. Kalau mereka sedang sakit, ya sudah jangan berkunjung dulu ke Sintang. Kalaupun mereka naik bis, gunakanlah masker. Kalau datang dari luar pulau atau dari luar Sintang, mau datang ke Dinas Kesehatan untuk melakukan swab antigen ya silakan. Itukan juga untuk keluarganya sendiri,” pungkasnya.