Sintang, Kalbar (Senentang.id) - Memasuki musim kemarau, resiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin meningkat. Polres Sintang pun mengambil beberapa langkah preventif untuk menghindari terjadinya karhutla.
Kapolres Sintang, AKBP Ventie Bernard Musak mengatakan, untuk menghadapi karhutla pihaknya sudah mengambil beberapa langkah pencegahan dengan menggandeng tiga pihak. Baik itu pemerintah, perusahaan perkebunan, maupun masyarakat.
Berkaitan dengan kerjasama dengan pemerintah, Polres Sintang menggagas rapat koordinasi (rakor) yang telah terselenggara beberapa hari lalu. Dari unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang, hadir perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Di dalam rakor ini juga dilibatkan pemadam kebakaran, Manggala Agni, BPBD, Basarnas. Rakor ini dilakukan untuk menentukan langkah bersama jika ditemukan titik api di Bumi Senentang.
Selain itu, Polres Sintang melalui Polsek jajaran sudah
melakukan pengecekan ketersediaan alat-alat pemadam kebakaran di perusahaan
perkebunan di Kabupaten Sintang.
“Kalau ada sarana prasarana pemadam kebakaran yang kurang dari perusahaan, akan kita bantu. Ini agar tidak terjadi kebakaran di areal perusahaan,” ujarnya, Selasa (9/3/2021).
Polsek jajaran, ujar Ventie, juga mengambil langkah preventif di tengah masyarakat dengan melakukan sosialisasi dan himbauan untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya karhutla. Melalui kamtibmas yang ada di masing-masing desa.
Ventie kembali menghimbau agar masyarakat menaati Peraturan Bupati No. 18 tahun 2020 tentang tata cara pembukaan lahan. Sehingga peladang bisa terkoordinir dan bisa diawasi semaksimal mungkin.
“Kita berharap masyarakat bisa menjaga bersama. Karena jika terjadi kebakaran, akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Ditambah lagi saat ini masih pandemi covid-19, sehingga kita benar-benar harus waspada terhadap dua bencana ini. Apalagi kita tidak tahu kapan wabah ini berakhir,” pungkasnya.