 |
| Plt. Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana |
SEKADAU, senentang.id - 25 orang masih dalam pemantauan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga (Dinkes PP dan KB) kabupaten Sekadau. Hal ini dilakukan karna 25 orang tersebut baru pulang dari luar negeri.
Sementara itu untuk perusahaan yang memperkerjakan tenaga asing yakni PT.GUM dan PT. Parna Agro Mas, ada 21 orang. Saat ini mereka masih dalam pemantauan selama 28 hari. Sedangkan di kecamatan Sekadau Hulu ada 4 orang yang baru saja pulang dari Korea, salah satu negara yang terpapar virus corona.
"Bukan berarti mereka itu sakit, tetapi dikarenakan mereka baru saja pulang dari Negara yang terpapar Covid19," kata Henry Alpius Plt. Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau diruangan kerjanya, Kamis (12/3).
"Sudah kita sarankan untuk melakukan karantina sendiri di rumah, yang artinya mereka sendiri harus sadar, tidak berkeliaran seperti warga lainnya. Kalaupun mereka merasa ada gejala sakit (batuk pilek) atau penyakit yang sama dengan gejala Covid19, kita minta mereka melaporkan ke Puskesmas terdekat." tambahnya.
Henry mengatakan, selama dalam pemantauan, mereka akan terus di cek suhu tubuh oleh petugas kesehatan di rumah mereka. Petugas dari Puskesmas terdekat akan melakukan pengecekan kesehatan mereka selama 28 hari.
"Kita juga minta kepada seluruh warga Sekadau yang baru pulang dari negara atau daerah yang terpapar Covid19 untuk melaporkan diri ke Puskesmas terdekat atau petugas kesehatan di daerahnya masing-masing. Apabila ada muncul gejala-gejala penyakit tersebut, kita bisa atasi penyebarannya secara dini," jelas Henry.
"Untuk sementara waktu, jangan berpergian ke daerah yang terpapar Covid19." pesan Henry.
Ia juga berpesan, agar warga sekadau tidak perlu panik dengan 25 orang yang masih dalam pemantauan pihak Puskesmas didaerahnya masing-masing. mereka tidak sakit dan kondisi mereka sehat.
"Hanya saja, pada saat ini mereka kita pantau selama 28 hari. Apabila dalam 28 hari itu mereka sehat, artinya mereka negatif dari Covid19," jelas Henry Alpius.
Penulis:Meri Cintya.
Editor: Asmuni
